Mimpi

Kesuksesan berawal dari “mimpi”, dari mimpi ini turunlah grand strategi “ managemen strategis “ meraih mimpi menjadi kesuksesan luar biasa. Inilah sejarah inspirasi mimpi yang dikisahkan pada perjalanan hidup Nabi Yusuf AS. Ketika masih kecil dia telah bermimpi. “ (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (QS.Yusuf : 4). Kemudian setelah melalui berbagai tribulasi (tantangan), impianya menjadi kenyataan saat ia dewasa (QS. Yusuf : 100). Artinya, kesuksesan da’wah atau apapun tidak bisa diraih sekaligus dan spontan tetapi harus diraih sedikit demi sedikit, membutuhkan waktu, pengorbanan, keikhlasan, dan makna-makna lain yang berarti kebaikan. Kesuksesan da’wah bukan juga terjadi begitu saja seperti “ bintang jatuh dari langit “. Ia harus melewati tahapan demi tahapan layaknya perjalanan panjang yang terdiri dari perjalanan kecil yang kontinu. Tiap perjalanan diisi dengan kesuksesan kecil yang kontinu akan menghasilkan kesuksesan besar pada tujuan akhir kita, tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dimana tujuan akhir jangka pendek yang menjadi sarana mencapai tujuan akhir jangka panjang yaitu ridha Allah SWT (Mardhatillah ).
Pepatah mengatakan “ Gantungkanlah impianmu setinggi langit”. Orang besar dan sukses berani menggantungkan cita-citanya setinggi dilangit tetapi tetap berpijak di bumi, ia sadar bukan hanya sekedar lamunan di angkasa maya fikiran. Ia akan berusaha meraih bintangnya dengan segala pengorbanan melalui sarana anugerah Allah SWT yaitu sulthan, ilmu penegetahuan (QS. Ar-Rahman : 33). Berharap bahwa mimpi-mimpinya kelak akan berbuah kesuksesan. Tentu kesuksesan yang tertransformasi pada masyarakat. Orang sukses adalah sang pemimpi dengan visi besar dan selalu segar, bukan para pemimpi dengan visi tidak jelas dan bisa layu dimakan waktu karena tak terpupuk dan tersiraman air motivasi kuat.
Sukses dalam kaidah ini juga tidak hanya dipahami dalam konteks materi atau bersifat duniawi semata, akan tetapi ada standar standing position Allah SWT di sana. Jadilah sukses dunia-akhirat, materi-ukhrawi. Apalah arti kesuksesan jika hanya dalam posisi pandangan manusia, tentu menjadi semu atau sesaat saja. Jadi haruslah ada integrasi strategis antara ketajaman misi “Rahmatan Lil ‘Alamin” dan visi keyakinan “ihdinas shirathal mustaqim”.
Mari kita merangkai bintang demi bintang agar menjadi kalung kesuksesan besar.


Related Posts



0 comments:

 
Copyright © Embun Inspirasi | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog